Wampu – Lima tahun mengidamkan aliran tegangan listrik, mimpi Surib kini terwujud. Warga Lingkungan II Batu Lapan, Kelurahan Bingai, Kecamatan Wampu, Langkat ini pun tersenyum dengan penuh haru. Program Light Up The Dream dari ULP PLN Stabat bercahaya di kadiamannya.
Beberapa tahun belakangan, Surib hanya mendapatkan tegangan listrik yang dialiri dari kediaman orang tuanya. Penerangan penopang rutinitas di kelaurga kecilnya pun sangat terbatas. Hanya ada perangkat elektronik sederhana di tempat tinggalnya.
“Light Up the Dream ini sebagi komitmen kami untuk menerangi rumah warga kurang mampu. Seperti makna dari program ini sendiri yakni Menyalakan Minmpi,” kata Manajer ULP PLN Stabat Maulana, Rabu (23/7/2025) siang, di sela kegiatan tersebut.
Mantan Manajer ULP PLN Kuala ini menerangkan, penerima program itu mendapatkan KWH Meter Prabayar. Aliran tegangan listriknya sebesar 900VA dengan pulsa sebesar 18 KWH. Pemasangannya juga gratis tanpa dipungut biaya apa pun.
Non Subsidi
“Kalau dari KTP penerima bisa terdaftar sebagai penerima subsidi, makan secara otomatis menjadi pelanggan bersubsidi. Kita menyayangkan, bu Surib ini tidak terdaftar sebagi penerima bantuan sosial apa pun. Jadi bu Surib gukan pelanggan PLN bersubsidi,” ujarnya.
Untuk biaya program ini sendiri, kata Maulana, bersumber dari gaji karyawan ULP PLN Stabat yang disishkan. Hal ini sebagai bentuk empati mereka, untuk menerangi rumah-rumah warga yang kurang mampu.
“Program Light Up the Dream ini akan terus berlanjut. Target utamanya adalah, rumah warga kurang mampu yang belum pernah dialiri tegangan listrik. Khususnya warga yang masuk dalam wilayah kerja ULP PLN Stabat,” tandas Maulana.
Sementara, senyum sumringah terpancar dari raut wajah Surib. Rasa haru tak terbendung dari pekerja serabutan ini. Kediaman dan mimpinya kini diterangi tanpa harus menunmpang lagi.
“Alhamdulillah. Terima kasih PLN atas bantuannya. Sekira lima tahun kami numpang listrik dari oarng tua. Sekarang sudah punya meteran (KWH) sendiri atas bantuan PLN,” tuturnya. (Ahmad)